Psikolog Muhammad Iqbal telah berkeliling Indonesia sejak 2011 memberi materi tentang bagaimana mencapai Indonesia bahagia. “Ternyata, di Jakarta tingkat kebahagiaan menurun di bawah indeks kebahagiaan nasional sejak 2014. Untuk itu, kita harus merancang program demi membahagiakan warga Jakarta,” ujar Iqbal, alumni Fakultas Psikologi UIN Jakarta dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis laporan Indeks Kebahagian 2021. Dalam laporan tersebut dipaparkan indeks kebahagiaan pada provinsi-provinsi di Indonesia. Secara umum, Indeks Kebahagiaan di Indonesia pada tahun 2021 mengalami kenaikan 0,8 poin menjadi 21,79, dibandingkan dengan 2017 yang berada pada angka 70,69. Dari hasil tersebut, provinsi Maluku utara menjadi daerah dengan Indeks Kebahagiaan tertinggi dengan skor 76,34. Di bawahnya ada provinsi Kalimantan Utara dengan skor 76,33 dan provinsi Maluku dengan skor 76,28.
Indeks Kebahagiaan ini diukur melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) untuk melihat persepsi masyarakat tentang apa yang dirasakan dalam menjalani kehidupan. Tiga dimensi yang diukur survei tersebut yaitu kepuasan hidup, makna hidup, dan perasaan, yang masing-masing memiliki besaran kontribusi berbeda. Setiap dimensi penyusun Indeks Kebahagiaan memiliki besaran kontribusi yang berbeda. Dimensi yang berkontribusi terbesar dalam penyusunan Indeks Kebahagiaan adalah Dimensi Kepuasan Hidup, yaitu sebesar 34,80 persen.
Sementara kontribusi Dimensi Makna Hidup sebesar 34,02 persen dan Dimensi Perasaan berkontribusi sebesar 31,18 persen. Variasi nilai ini dilakukan karena penduduk memberikan penilaian dengan derajat yang beragam terhadap setiap indikator dalam konteks pengukuran Indeks Kebahagiaannya.
“Kami siap berkolaborasi dengan berbagai komponen warga Jakarta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, para siswa, orangtua, atau karyawan di perusahaan tentang bagaimana menjaga kesehatan mental. Bagaimana membuat hidup bahagia bersama keluarga dan kerabat,” jelas Muhammad Iqbal yang dikenal sebagai Doktor IQ.
Menurut survei, Banten menjadi provinsi dengan skor Indeks Kebahagiaan terendah, yaitu 68,08, sedangkan DKI Jakarta menempati peringkat 8 terbawah dengan skor 70,58. Berikut ini 10 daerah paling tidak bahagia di Indonesia: Banten (68,08), Bengkulu (69,74), Papua (69,87), NTB (69,98), Jawa Barat (70,23), NTT (70,31), Sumatera Utara (70,57), DKI Jakarta (70,68), Aceh (71,24), dan Sumatera Barat (71,34).
Sementara itu, 10 daerah paling bahagia di Indonesia menurut survey adalah: Maluku Utara (76,34), Kalimantan Utara (76,33), Maluku (76,28), Jambi (75,17), Sulawesi Utara (74,96), Kepulauan Riau (74,78), Gorontalo (74,77), Papua Barat (74,52), Sulawesi Tengah (74,46), dan Sulawesi Tenggara (73,98).
Program Jakarta Bahagia, jelas Iqbal, memberikan pelayanan konsultasi dan konseling untuk menjaga kesehatan mental, memecahkan masalah dan konflik dalam keluarga, sekolah atau lingkungan. Memang tidak mudah untuk mewujud slogan: “Maju Kotanya, Bahagia Warganya”. Apalagi, kemajuan dan kebahagiaan Jakarta untuk Indonesia, harus diperjuangkan bersama. (spt)